Bahkan PO ini sekarang telah melayani angkutan Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) dan juga bus pariwisata. Selain menggeluti bisnis di bidang transportasi, Bapak Muhadi Setiabudi juga memiliki bisnis dalam bidang lainnya seperti: Mal Dedy Jaya di tahun 1998. Hotel Dedy Jaya yang ada di kota Brebes dan Tegal. Bisnis properti dengan didirikannya
BeliDedy Jaya terbaik & berkualitas harga murah terbaru 2022 di Tokopedia! ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Kurir Instan ∙ Bebas Ongkir ∙ Cicilan 0%.
POBus Dedy Jaya memulai karirnya pada tahun 1989 di Brebes, Jawa Tengah. Kini PO ini sudah sukses dan terus berkembang dengan armada armada bus nya. PO Dedy Jaya memiliki beberapa kelas bus diantaranya XHD, SHD, HD, dan beberapa kelas bus lainnya. Untuk mempermudah anda dalam memesan tiket, berikut daftar agen bus Dedy Jaya di Indonesia.
DemikianlahSejarah PO Dedy Jaya yang bakal terus berlanjut, tidak hanya di transportasi maupun perhotelan. Kita tunggu saja kelanjutan dari perkembangan bisnis Bapak Muhadi Setiabudi ini. Alamat dan kontak PO Dedy Jaya Jl. Raya Cimohong - Kecamatan Bulakamba - Kabupaten Brebes - Jawa Tengah 52253 Telp. (0283) 877668 / Fax. (0283) 877866
18K views, 25 likes, 1 loves, 6 comments, 0 shares, Facebook Watch Videos from Jidin Ariezz Gamers: Terimakasih sudah bersedia menonton video ini.
DownloadLivery Bus Dedy Jaya disini Download Livery Bus TNI disini Kalau belum mempunyai Apk Bus Simulator Indonesia Mod Terbaru (Versi 2.6) bisa klik disini Kumpulan Livery dari Berbagai Sumber klik disini / disini / disini / disini / disini
KaroseriTrijaya Union, Tangerang, menyelesaikan pesanan 10 unit bus armada peremajaan dari Perusahaan Otobus (PO) Dedy Jaya, Brebes, Jawa Tengah, dengan model terbaru, Falcon. Sepuluh unit bus baru pesanan PO Dedy Jaya tersebut dibangun menggunakan sasis Hino A215 dengan model karoseri Falcon.
Beritadan foto terbaru Bus Dedy Jaya - Pemilik Bus PO Dedy Jaya Brebes Pernah Jadi Kondektur Bus Gelora Masa dan Sumber Bawang Berita dan foto terbaru Bus Dedy Jaya - Pemilik Bus PO Dedy Jaya Brebes Pernah Jadi Kondektur Bus Gelora Masa dan Sumber Bawang. Kamis, 11 November 2021; Cari. Network. Tribunnews.com;
Isidalam video hanya editan sematakarena ini sebagian dari harapan para bussid mania agar bus simulator indonesia bisa jauh lebih baik lagi kedepannya.Jika
BusGumarang Jaya Jalan Zainal Abidin Pagar Alam Nomor 99 RT 003 LK 1, Labuhan Ratu, Kota Bandar Lampung. Operator bus dapat dihubungi di nomor (0721) 703350. Bus Gunung Harta Jl. Ngurah Rai No. 70 Tabanan-Bali Telp. (0361) 866, 811479, 810735, 811614, 814999, 085 637 06 100 Fax. (0361) 813955. HP. 08123863434 Bus Harapan Jaya
jwvm. Check for the latest.
Tiba-tiba gue pengin cari tau tentang Dedy Jaya, pasti lu pernah denger nama ini. Ya! Bis Dedy Jaya, antar kota antar provinsi, biasanya rute Jakarta - Tegal - Pekalongan. Hari ini Minggu 18/9 gue punya tugas ngawal nyokap ke kampung di Pemalang, berangkat dari rumah jam kami naik Bis karena emang SIM gue mati, dan mobil juga dipake bokap, kami naik Bis dari Molek, semacam pool bis kecil di Pondok Gede. Bis yang gue naikin adalah Bis Dedy Jaya jurusan Pekalongan. Jam bis pun berangkat, walaupun kursi penumpang cuman terisi 16 orang, termasuk gue dan nyokap. "Wah! Kalo cuman segini pasti bakal lama dijalan nyari penumpang nih...", kata gue dalem ati. Ternyata enggak bis ini gak nyari penumpang lagi, langsung masuk tol Cikampek dari Jatiwaringin. Berani juga nih bis, cuman 16 penumpang, dan langsung jalan, dan ini bis AC dan bagus lagi. Perjalanan kami lancar, bahkan gue sering banget tidur di bis, maklum malemnya begadang dan pagi langsung capcus, belum sarapan lagi..... Gue udah gak begitu ngantuk, dan ternyata udah sampe Brebes. Lirik kanan-kiri sepanjang Brebes, gue liat ada Showroom, Hotel, bahkan sampe Rumah Sakit dengan nama Dedy Jaya. Sampe di rumah nyokap di Pemalang, penasaran juga gue sama Dedy Jaya langsung gue gugling tentang siapa Dedy Jaya. Cekidot! Menarik dan Inspiratif, cuy...! - Muhadi Raja Bus dari Brebes sumber Kerja keras mengubahnya dari kondektur bus menjadi juragan bus. Selain memiliki 200 armada bus, ia juga mempunyai SPBU, pabrik es, toko bahan bangunan, hotel dan pusat belanja. Bagaimana ia membangun kerajaan bisnisnya? Jangan ragu bermimpi. Siapa tahu, nasib membawa kita seperti Haji Muhadi, 42 tahun, warga Desa Cimohong, Brebes. Dulu, semasa menjadi kondektur bus, lulusan Tsanawiyah setingkat SMP ini bermimpi memiliki sejumlah armada bus sendiri, tak lagi bergelantungan di dalam bus. Impian itu terus mengikuti langkah anak petani ini. Bahkan ketika menikah dengan seorang putri tentara, Muhadi tetap ingin mewujudkan cita-cita itu. Namun, karena hanya mendapat modal dari orang tua sebesar Rp 400 ribu dan kredit BRI yang tidak terlalu besar, Muhadi dan istri baru bisa mewujudkannya dengan berjualan bahan bangunan tahun 1980-an. Awalnya, cuma jual bambu dan kayu, cerita Sudirman, karib lama Muhadi yang kini bekerja dengannya. Karena Muhadi sangat tekun dan mau bekerja keras, usaha bahan bangunannya melaju pesat. Tetangganya, Haji Rachim, karena menyaksikan ketekunan Muhadi, tergerak menawarkan bantuan mencarikan pinjaman kredit untuk menambah usaha. Persisnya tahun 1989, Muhadi menerima kucuran kredit dari Bank Swaguna sebesar Rp 400 juta, yang digunakan untuk membeli 8 unit bus bekas seharga Rp 120 juta/unit. Bus yang dinamai sama dengan toko bangunannya, Dedy Jaya, yang diambil dari nama putra pertamanya, inilah kemudian yang menjadi cikal bakal kerajaan bisnisnya sekarang. Dari 8 bus yang mengambil trayek Tegal-Jakarta PP tahun 1989, kini berkembang menjadi 200-an, di antaranya merupakan bus malam. Dalam menjalankan usaha, Muhadi hanya mengandalkan kejujuran, ketekunan dan kerja keras. Moto hidupnya 10-K, yakni kerja keras, keberanian, kemandirian, kecepatan, ketelitian, keadilan, kejujuran, kerendahan hati dan kesederhanaan. Kerja keras, bagi Muhadi, bukan hal istimewa. Baginya, bekerja dari Subuh hingga larut malam, tidak masalah. Asal badan sehat, ia setiap hari memulai kerja pukul 6 pagi. Selepas shalat subuh dan berolah raga sepeda, ia biasanya pergi ke garasi busnya di Cimohong, sekitar 200 meter dari tempat tinggalnya. Setelah mengontrol aktivitas di tempat yang penuh dengan oli tersebut, ia pulang sebentar ke rumah, meneruskan pekerjaan dengan mengunjungi berbagai tempat usahanya dari toko material, pabrik es Dian Sari, tambak, SPBU, Plaza Brebes, hotel, apotek, dan kembali ke kantornya di Plaza Dedy Jaya. Setiap hari beliau selalu mengontrol seluruh pekerjaan, sore harinya berinteraksi dengan karyawan, papar Sudirman. Bahkan, saking tekunnya bekerja, Muhadi hampir tidak pernah meninggalkan pekerjaan. Seingat dia, selama menjalankan usaha, Muhadi hanya tiga kali mengambil cuti. Pertama, ketika naik haji, saat liburan ke Eropa selama 13 hari, dan yang terakhir, awal Agustus lalu ke Bali. Pak Muhadi nggak pernah istirahat, lanjutnya. Pekerjaan Muhadi memang membutuhkan kontrol yang ketat. Apalagi, bisnis transportasi bus memerlukan kecermatan dan perhitungan matang. Diceritakan Sudirman yang bekerja di pul Dedy Jaya, pihaknya berhadapan dengan banyak hal. Selain menghadapi premanisme di jalan, juga harus bisa mengelola sopir, kondektur, dan kernet dengan baik, serta menjaga kondisi bus agar terawat. Liku-liku terjun ke bisnis jasa bus antarkota ini amat rumit dan persaingannya kurang sehat. Belum lagi jika terjadi bus tabrakan, sopir nakal, atau kendaraan rewel, dan sebagainya. Semuanya harus bisa diantisipasi dengan baik, ujar Sudirman. Untuk masalah di lapangan, ia berusaha menyelesaikan sendiri. Jangan sampai masalahnya ke meja bos. Tidak enak, beliau masih punya banyak masalah lain, ujarnya. Ia menganggap tidak etis jika melepaskan tanggung jawabnya kepada pimpinan. Yang digariskan Muhadi kepada anak buahnya harus memberi pelayanan terbaik. Setidaknya, bus harus tersedia cukup banyak dan kondisinya harus baik alias layak jalan. Untuk itu, ia tidak segan-segan terus menambah armada baru guna memenuhi permintaan pasar. Selain itu, 3-4 tahun sekali ia melakukan peremajaan dan membeli kendaraan baru. Maka, tak heran, 14 tahun di jalanan, Dedy Jaya terus memimpin pasar. Bahkan, berhasil menyalip pemain terdahulu, seperti Sinar Baru. Begitulah mengelola bus. Memang rumit dan pelik, tapi keuntungannya menggiurkan. Coba saja, jika pendapatan setiap bus Rp 750 ribu/hari, maka kalau ada 170 kendaraan beroperasi setiap hari 15%-nya istirahat berarti pendapatannya Rp 130-an juta/hari atau sekitar Rp 4 miliar/bulan. Jumlah ini memang belum dihitung untuk biaya operasional, seperti ganti oli dan ganti ban, tapi sebagai pendapatan, jelas istimewa. Dengan keuntungan sebesar itu, tak heran Muhadi tergerak merambah bisnis lain. Dengan kelihaiannya melobi orang-orang Pertamina, ia berhasil mendapatkan surat izin usaha membuka SPBU dari BUMN tersebut. Menurutnya, di dunia bisnis, menjaga hubungan baik menjadi hal yang teramat penting untuk membangun jaringan jangka panjang. Setidaknya, itu alasan kenapa ia mudah membuka bisnis SPBU. Sekarang ada tiga SPBU miliknya di wilayah Brebes dan Tegal. Bisnis yang membutuhkan investasi hingga Rp 3 miliar itu, dibanding bisnis-bisnis lainnya, masih tergolong baru, sehingga belum menguntungkan. Toh, Muhadi punya banyak mainan lain. Di antaranya, hotel, showroom mobil dan motor, bengkel, kapal ikan, pabrik es batu, dua rumah makan, apotek, toko bahan bangunan, dan sebentar lagi ia akan membangun Rumah Sakit Dedy Jaya di Kota Brebes. Muhadi mulai membangun hotel pada 1998. Hotel yang juga dinamai Dedy Jaya ini merupakan hotel pertama di Kabupaten Brebes. Meskipun merupakan hotel Melati, cukup menjadi kebanggaan masyarakat Brebes. Setiap hari, setidaknya, hampir seluruh 30 kamar terisi. Tentang hotelnya ini, Muhadi berkata merendah, Ah, cuma hotel kelas tiga kok, kelas melati." Di sektor ritel, Muhadi memasukinya lewat dua gerai pusat belanja Plaza Dedy Jaya, di Tegal dan Brebes. Ia mulai membangun bisnis ini tahun 1997. Alasannya tertarik di bisnis ini, ingin bersaing dengan warga keturunan yang pandai berbisnis. Alhasil, dengan menggelontorkan modal investasi Rp 20 miliar, ia yakin, usaha ritelnya bisa menghasilkan keuntungan dalam waktu 8 tahun. Salah satu faktor yang membuatnya optimistis adalah kerja sama yang baik dengan para tenant selama ini. Untuk mendukung seluruh usahanya, Muhadi dibantu keluarga dan teman-teman dekat. Kini, selain memiliki kantor yang luas di Plaza Dedy Jaya, ia punya 30-an kendaraan untuk kegiatan operasional dan keperluan pribadi. Di antaranya, beberapa Mercedes-Benz. Maka, tak berlebihan, seorang warga Brebes mengatakan, Muhadi adalah warga Brebes yang paling kaya dan berhasil saat ini. Sebagai warga Brebes, kami bangga pada Pak Muhadi, ujarnya meyakinkan. Yang lebih membanggakan, meskipun kaya raya, Muhadi tetap tampil sederhana. Saking sederhananya, tidak banyak orang bahkan karyawannya yang mengenalinya, meskipun setiap hari suami Ati Sri Subekti ini muncul di plaza miliknya. Masyarakat Brebes hanya tahu nama Dedy Jaya, sementara nama dan sosok Muhadi tak pernah mencuat ke permukaan. Biasanya beliau memang berpakaian sederhana, sehingga jarang yang mengenalinya, ujar seorang karyawannya tentang penampilan Muhadi. Pernah gagalkah Muhadi? Dua kali saya gagal di bisnis kapal ikan. Tapi, saya akan coba lagi. Jika sudah tiga kali gagal, ya serahkan pada-Nya, tutur Muhadi yang juga gagal membangun bisnis bawang. Baginya, tidak ada kata menyerah. Ia akan terus maju mencari peluang bisnis. Justru kegagalan-kegagalan itu menantang dan menggairahkan hidupnya. Keluarga juga menjadi penyemangat hidupnya. Bahkan, keluargalah inspirasi bisnisnya. Hal itu tergambar dalam nama usahanya, yang selalu diambil dari nama putra-putrinya. Selain Dedy yang diambil dari nama anak pertama, nama restoran dan pabrik esnya juga diambil dari nama putrinya, Dian sari dan Yanti Dian Anggarini. Kepada putra-putrinya yang masih bersekolah itu, ia berpesan, lebih baik menjadi orang sukses ketimbang orang pintar. Orang pintar belum tentu sukses, tapi orang sukses sudah pasti pintar, ujar Muhadi, yang kini tengah mempersiapkan putra pertamanya mengambil S-2 di luar negeri. Mall Dedy Jaya
Mendengar nama dari Dedy Jaya tentu sudah tak asing lagi bagi masyarakat Pantura, nama tersebut dikenal sebagai armada bus yang biasanya melayani perjalanan orang – orang perantauan dengan tujuan ibu armada bus itu sendiri adalah salah satu dari sekian unit bisnis Dedy Jaya Group kepunyaan Dr HC H Muhadi Setiabudi 61 yang merupakan seorang pengusaha sukses berasal dari Brebes, Jawa kali ini, kita akan membahas secara lebih lengkap terkait Bus Dedy Jaya yang perlu kalian ketahui, simak baik – baik Bus Dedy JayaFasilitasRute / TrayekAlamat dan Kontak AgenJadwal KeberangkatanHarga TiketSejarah Bus Dedy JayaPada kesempatan kali ini, kita akan membahas sejarah PO Dedy Jaya yang dirintis oleh Dr. HC H. Muhadi Dedy Jaya satu ini telah beridiri sejak pada tanggal 11 Januari 1989 di kota Brebes, Jawa sebelum beliau terjun ke dalam bisnis transportasi, beliau juga memulai bisnisnya dengan cara berjualan modal uang yang beliau kumpulkan dari upah membantu orang tua kemudian berkembang sampai mempunyai toko dua tahun jualan bambu, pada akhirnya Bapak Muhadi Setiabudi mulai membuka sebuah toko usaha toko bangunan itulah tepatnya setelah tujuh tahun berdiri, beliau kemudian membeli beberapa unit bus dan mendirikan PO Dedy PO Dedy Jaya ini pun kemudian disambut baik oleh masyarakat Tegal, Brebes, Pekalongan, dan juga ini pun cukup terkenal bagi beberapa orang yang hendak bepergian ke PO asal Brebes ini juga cukup pesat, dimana dari beberapa bus tersebut, PO ini kemudian mampu berkembang hingga sekarang memiliki ratusan unit PO ini sekarang telah melayani angkutan Antar Kota Antar Propinsi AKAP dan juga bus menggeluti bisnis di bidang transportasi, Bapak Muhadi Setiabudi juga memiliki bisnis dalam bidang lainnya sepertiMal Dedy Jaya di tahun Dedy Jaya yang ada di kota Brebes dan properti dengan didirikannya perumahan Dedy Jaya di tanggal 9 Oktober 2012, beliau mendirikan Universitas Muhadi Setiabudi yang ada di Kabupaten tahun 2015 mendirikan 3 buah hotel sekaligus yang bernama Grand Dian Hotel Slawi, Grand Dian Hotel Brebes, dan Anggraeni Hotel di tahun 2016 mengakuisi sebuah Royal Mega Boutique Hotel kalian menggunakan Bus Dedy Jaya ini, maka kalian akan mendapatkan beberapa fasilitas sepertiACTV LCDReclining seatAir minumToilet pada beberapa busBagasi besarTempat istirahatPort usbRute / TrayekBerikut ini adalah beberapa rute atau trayek yang nantinya akan dilayani oleh Bus Dedy Jaya, antara lainJakarta – Purwokerto – Tegal – Pemalang – Pekalongan dan Kontak AgenBerikut alamat dan kontak agen Bus Dedy Jaya pada beberapa titik wilayah1. Agen Bus Dedy Jaya Jawa Barata. KarawangJl. Jend. Sudirman Pangulah Sel., Kec. BogorJl. KSR Dadi Kusmayadi, Tengah, Cibinong, Nomor Raya Narogong, Cileungsi Kidul, Kec. Cileungsi, Nomor Agen Bus Dedy Jaya Banten / TangerangJL Raya Mauk Sepatan, Km. 11, Sepatan, Sepatan, Tangerang, Nomor Ciledug Raya Larangan Utara, Kec. Larangan, Kota Agen Bus Dedy Jaya Jakartaa. Jakarta UtaraJl. Kapuk Kamal, Kamal Muara, Kec. Penjaringan, Kota Jkt Utara, Nomor Jakarta SelatanJl. Wijayakarta IV Kuningan Bar., Kec. Mampang Prpt., Kota Jakarta Jakarta TimurJl. Cililitan Besar Cililitan, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Nomor 021 Jakarta BaratJl. Kamal Muara Tegal Alur, Kec. Kalideres, Kota Jakarta Muhammad Mansyur, Tanah Sereal, Tambora, Krendang, Kec. Tambora, Kota Jakarta Barat, Nomor Bus Dedy Jaya Kalideres, Kec. Kalideres, Kota Jakarta Barat, Nomor Jakarta PusatJl. Serdang Baru XIII Gg. I Serdang, Kec. Kemayoran, Kota Jakarta Pusat, Nomor Percetakan Negara XI Rawasari, Kec. Cemp. Putih, Kota Jakarta Percetakan Negara Rawasari, Kec. Cemp. Putih, Kota Jakarta Agen Bus Dedy Jaya Jawa Tengaha. BrebesJl. Pangeran Diponegoro, Pebatan Timur, Pebatan, Kec. Brebes, Kabupaten Brebes, Nomor Raya Pantura Losari Kidul, Losari Lor, Kec. Losari, Kabupaten Brebes, Nomor TegalSurodadi Lor, Suradadi, Kec. Suradadi, Bandasari, Kec. Dukuhturi, KH. Umar Lenggor, Kedungsugih, Pagerbarang, KeberangkatanPO Dedy Jaya melayani perjalanan berbagai rute mulai dari pagi hingga malam hari setiap mengetahui berbagai informasi terkait PO Dedy Jaya, berikut kami berikan untuk daftar harga tiketnya, antara lainKeberangkatanTujuanWaktu B